Jenis -Jenis Majas Penegasan

Majas Penegasan

a. Pleonasme
Majas yang menggunakan kata-kata yang sebenarnya tidak perlu dikatakan lagi karena arti kata tersebut sudah terkandung dalam kata yang diterangkan.
Contoh: Salju sudah mulai turun ke bawah.

b. Klimaks
Majas yang menyatakan beberapa hal berturt-turut dengan menggunakan urutan kata-kata yang semakin lama semakin memuncak pengertiannya.
Contoh: Semua usia dari anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua memenuhi arena pasar malam itu.

c. Antiklimaks
Majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan menyatakan beberapa hal berturut-turut dengan menggunakan urutan kata-kata yang semakin lama semakin menurun pengertiannya.
Contoh: Jangankan seribu, seratus, serupiah pun tak ada.

d. Retoris
Majas penegasan dengan menggunakan kalimat tanya yang jawabannya sudah diketahui.
Contoh: Mana mungkin orang mati hidup kembali?BAB III

Majas adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas untuk memperoleh efek-efek tertentu. Majas dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :
Majas perbandingan yang terdiri dari personifikasi, depersonifikasi, metafora, simile, alegori.
Majas pertentangan yang terdiri dari hiperbola,litotes, antitesis, paradoks, okupasi, kontradiksi internimis
Majas pertautan yang terdiri dari metonimia, sinekdoke, eufinisme, alusi, elipsis, autonomasia; majas perulangan yang terdiri dari repetisi, pararelisme, kiasmus, aliterasi, antanaklasis; majas sindiran yang terdiri dari ironi, sinisme, sarkasme.
Majas penegasan yang terdiri dari pleonasme, klimaks, antiklimaks, retoris.

5. Majas sering dianggap sebagai sinonim dari gaya bahasa, namun sebenarnya majas termasuk dalam gaya bahasa. Dalam tulisan ini pengertian gaya bahasa adalah cara menggunakan bahasa dalam konteks tertentu, oleh orang tertentu, untuk tujuan tertentu.

6. Sebenarnya, apakah fungsi penggunaan gaya bahasa? Pertama-tama, bila dilihat dari fungsi bahasa, penggunaan gaya bahasa termasuk ke dalam fungsi puitik yaitu menjadikan pesan lebih berbobot.[1][1] Pemakaian gaya bahasa yang tepat (sesuai dengan waktu dan penerima yang menjadisasaran) dapat menarik perhatian penerima. Sebaliknya, bila penggunaannya tidak tepat, maka penggunaan gaya bahasa akan sia-sia belaka, bahkan mengganggu pembaca. Misalnya apabila dalam novel remaja masa kini terdapat banyak gaya bahasa dari masa sebelum kemerdekaan, maka pesan tidak sampai dan novel remaja itu tidak akan disukai pembacanya. Pemakaian gaya bahasa juga dapat menghidupkan apa yang dikemukakan dalam teks, karena gaya bahasa dapat mengemukakan gagasan yang penuh makna dengan singkat.

Pemakaian majas baik dalam pendidikan atau yang lainnya diharapkan dapat membantu dalam tulisan. Apalagi bagi para pendidik, penulis. Baik novel ataupun penulis puisi. Majas dapat dijadikan sebagai cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis dengan pilihan kata, frase, klausa, dan kalimatnya.
Load disqus comments

0 comments