Komponen Materi (Isi dan Struktur Program)
1. Isi Kurikulum
Sebagai mana kurikulum 1975 maka untuk kurikulum SPG yang berlaku saat berisi :
(1) Pokok-pokok bahasan adalah merupakan perincian bidang pengajaran untuk dijadikab bahan pelajaran bagi para. siswa agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan
(2) Bahan pengajaran adalah mutan penyampaian pokok bahasan tersebut dari yang satu ke tahun pelajaran yang berikutnya, dari semester yang satu ke semester yang berikutnya
(3) Sumber bahan yaitu bempa resources dimana proses belajar mengajar memperoleh sejumlah pengalaman belajar. Sumber ini dapat berupa tempat (museum, kantor, stasiun dan sebagainya), orang ( camat, kep. Desa, petani, sopir dan sebagainya), atau barang cetakan (buku, majalah, surat kabar, brosur dan sebagainya.)
(4) Garis-garis besar program pengajaran (GBPP), adalah merupakan penjelasan terperinci dari setiap bidang pengajaran yang telah ditentukan pembagian dan penyebaran waktunya dalam seminggu, catur wulan, semester seperti yang diatur dalam struktur program kurikulum, dalam GBPP berisi:
(a) Tujuan kurikululer
(b) Tujuan instruksional
(c) Pokok babasan/sub pokok bahasan
(d) Bahan pengajaran
(e) Sumber bahan.
2. Sruktur Program
Untuk struktur program ini jelasnya dapat dilihat pada lampiran. Program pendidikan (di SPG)
Program Pendidikan di SPG terdiri dari :
1. Pendidikan untum meliputi pendidikan Agama, Pendidikan Moral Pancasila, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, o1ah Raga dan Kesehatan.
2. Pendidikan Keguruan meliputi ilmu keguruan dan praktek keguruan.
3. Pergajaran di SD/pendidikan spesialisasi/pembangunan meliputi IPS, Matematika, Pendidikan Kesenian, Pendidikan Keterampilan.
3. Koomponen Organisasi don Strategi
Disamping tujuan dan isi, setiap kurikulum mengandung unsur organisasi dan strategi.
1. Organisasi
Struktur (susunan) program suatu kurikulum mengenai apa yang disebut struktur horizontal dan struktur vertikal.
a. Struktur Horizontal
Struktur horizontal suatut kurikulum berkenaan dengan apakah kurikulum im diorganisasikan dalam bentuk :
1. Mata-mata pelajaran secara terpisah (subjec centered) misalnya : Biologi, Fisika, Sejarah, Ilmu bumi dan sebagainya.
2. Kelompok-kelompok mata pelajaran yang kita sebut bidang studi (broadfield) misalnya IPS, IPA. Kesenian, Matematika dan sebagainya.
3. Kesatuan program tanpa mengenai mata pelajam maupun bidang studi (integrated program).
Selanjutnya, dalam struktur horizontal tercakup pula jenis-jenis program yang dikembangkan dalam kurikulum tersebut, misalnya program pendidikan unnum, program pendidikan keguruan, program spesialisasi dan sebagainya.
b. Struktur Vertikal
Struktur vertikal suatu kurikulum berkenaan dengan apakah kurikulum tersebut dilaksanakan melalui :
3. Sistem kelas misalnya kelas l, II, III dan seterusnya dimana kenaikan kelas diadakan disetiap tahun secara serempak.
4. Program tanpa kelas, dimana perpindahan dui suatu tingkat program ke tingkat program berikutnya dapat dilakukan setiap waktu tampa harus menunggu teman-teman yang lain.
5. Kombinasi antara sistem A dan B.
Selanjumya, dalam struktur vertikal ini tercakup pula sistom unit waktu yang digunakan, misalnya apakah sistem semester atau catur wulan.
Akhirnya struktur program ini menyangkut pula masalah penjadwalan dan pembagian waktu untuk masing-masing bidang studi, isi kurikulum pada setiap tingkat atau kelas.
2. Strategi
Strategi pelaksanaan suatu kurikulum tergambar dari cara yang ditempuh didalam melaksanakan pengajaran, dan didalam mengadakan penilaian, cara didalam melaksanakan bimbingan dan penyuluhan dan cara dalam mengatur kegiatan sekolah secara keseluruhan.
Cara dalam melaksanakan pengajaran mencakup baik cara yang berlaku secara umum maupun cata dalam menyajikan setiap bidang studi, termasuk cara (metode) mengajar dan pelajaran yang digunakan.
Komponen metode ini menyangkut komponen metode atau upaya apa saja yang dipakai agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Dalam hal ini tentu saja metode yang dipergunakan hendaknya relevan terhadap tujuan yang ditetapkan sebelumnnya, dengan mempertimbangkan kemampuan guru, lingkungan anak serta sarana pendidikan yang ada. Dalam pelaksanaannya tidak ada satu metode yang baik untuk segala tujuan, atau dengan kata lain kita harus memperhatikan tujuan dan situasi, karena suatu metode cocok untuk mencapai suam tujuan akan tetapi belum tentu cocok untuk mencapai suatu tujuan yang lain. Untuk itu guru harus mengetahm kapan ia harus menggunakan metode mengingat sifat-sifat polivalent dan polipragmatis dari suatu metode.
Dengan polipragmatis dimaksud adalah penggunaan satu metode untuk mencapai tujuan lebih dari satu tujuan; sedang polivalent adalah penggunaan lebih dari satu metode untuk mencapai satu tujuan. Dalam penympaian seperti kurikulum yang berIalw niisalnya (kurikulum 1975) kurikulum SPH juga menggunakan pendekatan PPSI yang dikembangkan melalui satuan pelajaran dan modul. Dengan metode ini proses pengajaran (belajar-mengajar) dipandang sebagai suaw sistem. Adapun macam-macam metode dapatlah kita kemukakan sebagai contoh metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi, eksperimen, pemberian tugas, karyawisata, sosiodrama, bermain peranan, kerja kelompok diskusi, simposium, seminar dan sebagainya.
4. Komponen Sarana dalam Kurikulum Lembaga Pendidikan Guru (SPG) meliputi
a. Sarana personal yang terdin dan
a. Guru
b. Tenaga edukatif yang tidak mengajw seperti konselon
c. Tenaga teknis non edukatif misaInya tenaga tata usaha.
b. Sarana material yang terdiri dari
1) Bahan instruksional dalam bentuk bahan instruksional, teksbook, alat atau media pendidikan, sumber yang menyediakan bahan instruksional atau pengalaman belajar dan sebagainya.
2) Sarana fisik yang terdin dari gedung sekolah, kantor, laboratorium, lapangan batsman sekolah dan sebagainya.
3) Biaya operasional yaitu tersedianya biaya dan dana untuk penyelengguaan pendidikan.
c. Sarana Kepemimpinan
Sarana kepemimpinam ini akan memberi dukungan dan pengamanan pelaksanaan, serta member! bimbingan. penggunaan dan menyempurnakan program pendidikan.
d. Sarana Administrasi
Pendidikan administratif disini dapat disebutKan sebagai
- Pedoman Khusus Bidang Pengajaran
- Pedoman Penyusunan Sawn Pelajaran
- Pedoman Praktek Keguruan
- Pedoman Bimbingan Siswa
- Pedoman Administrasi Dan Supervisi
e. Komponen Evalusasi
Pendidikan adalah sebagian dari keperluan manusia. Sekolahpun mempalari keperluan dari masyarakat. Untuk itu maka sekolah termasuk juga didalamnya termasuk juga harus peka terhadap perubahan-pembahan yang terjadi di masyuakat. Oleh karena itu kurikulum sebagai bahan konsumsi dari anal didik dm sekaligus juga konsumsi bagi masywakat juga harus dinilai terus menems serta menyclums terhadap bahan atau program pengajuan. Disamping itu penilaian terhadap kurikulum dimaksudkan juga sebagai feedback terhadap tujuan, materi metode dan sarana dalam rangka membina dan memperkembangkan kurikulum lebih lanjut. Sedangkan penilaian dapat dilakukan oleh semua pihak baik dari kalangan masyarakat luas maupun dari kalangan petugas-petugas pendidik.
0 comments