Proposisi dan Asumsi Ilmu Pengetahuan

Proposisi dan asumsi

Proposisi. Konstruksi sebuah teori terbentuk dari proposisi, dan proposisi merupakan suatu pernyataan mengenai satu atau lebih konsep/variabel, proposisi yang menyatakan variabel tunggal disebut proposisi univariate, bila menghubungkan dua variabel disebut proposisi multivariat sedang bila proposisi itu menghubungkan lebih dari dua variabel disebut proposisi multivariat. Adapun jenis-jenis proposisi (sub tipe proposisi) adalah :

a. Hipotesis. Yaitu proposisi yang dinyatakan untuk dilakukan pengujian, menurut kamus Webster’s (1968) Hypothesis adalah a tentative assumption made in order to draw out and testits logical or empirical consequences, sementara itu Bailey mendefinisikan hipotesis sebagai a tentative explanation for which the evidence necessary for testing, dengan demikian hipotesis dapat dipahami sebagai anggapa atau penjelasan sementara yang masih memerlukan pengujian di lapangan, jadi jika kita berpendapat bahwa terdapat hubungan antara konsep/variabel X dengan variabel Y, maka pertama dinyatakan sebagai hipotesis untuk kemudian menguji hipotesis tersebut di lapangan (dalam penelitian), apakah fakta lapangan menerima atau menolaknya. Adapun dasar hipotesis dapat diperoleh dari berbagai sumber misalnya dari pengamatan sehari-hari, dari hasil penelitian yang sudah ada, dari analisis data lapangan, atau dari teori.

b. Generalisasi empiris. Pernyataan hubungan yang di dasarkan pada hasil penelitian lapangan (induksi). Generalisasi merupakan keumuman sifat atau pola yang disimpulkan dari penelitian atas fakta-fakta yang terdapat di lapangan.

c. Aksioma. Proposisi yang kebenarannya mengacu pada proposisi-proposisi lainnya, aksioma terkadang disebut teori deduktif, dengan konotasi matematis dan proposisi jenis ini biasanya mempunyai tingkat abstraksi yang tinggi, sandaran aksioma adalah rasional logis berdasarkan hukum berfikir yang benar

d. Postulat. Proposisi yang punya makna hampir sama dengan aksioma namun kebenaran pernyataannya telah teruji secara empiris.

e. Teorema. Proposisi yang didasarkan pada serangkaian aksioma atau postulat

Diadaptasi dari Kenneth D. Bailey (1982) 

Asumsi biasanya dipadankan dengan istilah anggapan dasar, menurut Komaruddin (1988 : 22), bahwa : “Asumsi adalah sesuatu yang dianggap tidak berpengaruh atau dianggap konstan. Asumsi dapat berhubungan dengan syarat-syarat, kondisi-kondisi dan tujuan. Asumsi memberikan hakekat, bentuk dan arah argumentasi. Dan asumsi bermaksud membatasi masalah.” dalam setiap judgment dan atau kesimpulan dalam bidang ilmu di dalamnya tersirat suatu anggapan dasar tertentu yang menopang kekuatan kesimpulan/judgmen tertentu.


Dalam ilmu ekonomi dikenal istilah Ceteris Paribus artinya keadaan lain dianggap tetap, ini merupakan asumsi yang dapat memperkuat suatu kesimpulan atau teori, misalnya hukum permintaan menyatakan bahwa bila permintaan naik maka harga akan naik, hukum ini jelas tidak akan berlaku bila misalnya penawaran naik, untuk itu faktor penawaran naik dianggap tidak ada atau tidak berpengaruh terhadap harga (ceteris paribus), ini berarti bahwa asumsi bisa dipandang sebagai syarat berlakunya suatu kesimpulan (atau kondisi tertentu) Dengan demikian asumsi merupakan hal yang sangat penting untuk dipahami, mengingat tidak stiap pernyataan/kesimpulan ilmiah menyatakan dengan jelas/eksplisit asumsinya, meskipun sebaiknya dalam penulisan karya ilmiah seperti skripsi dinyatakan secara eksplisit.
Load disqus comments

0 comments