KETERLIBATAN LANGSUNG DALAM BELAJAR

KETERLIBATAN LANGSUNG DALAM BELAJAR

Di muka telah dibkarakan bahwa belajar haruslah dilakukan sendiri oleh siswa yang, belajar adalah mengalami, belajar tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain. Edgar Dale dalam penggolongan pengalaman belajar yang dituangkan dalam kerueut pengalamannya mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung. Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak sekadar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertanggung jawab tehadap hasilnya. Sebagai contoh seseorang yang belajar membuat tempe, yang paling baik apabila ia terlihat secara langsng dalam perbuatan (direct performance), bukan sekadar melihat bagaimana orang menikmati tempe (demonstrating), apalagi sekadar mendengar orang bercerita bagaimana cara pembuatan tempe (telling).

Pentingnya ketelibatan langsung dalam belajar dikemukakan oleh John Dewey dengan "leaming by doing"-nya. Belajar sebaiknya dialami melalui perbuatan langsung. Belajar harus dilakukan oleh siswa secara aktif, baik individual maupun kelompok, dengan cara memecahkan masalah (prolem solving). Guru bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator.

Keterlibatan siswa di dalam belajar jangan diartikan keterlibatan fisik semata, namun lebih dari itu terutama adalah keterlibatan mental emosional, keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam pencapaian dan perolehan pengetahuan, dalam penghayatan dan intemalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap dan nilat, dan juga pada saat mengadakan latihan-latihan dalam pembentukan keterampilan. membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan, dan sebagainya. Contoh kegiatan psikis misaInya menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan satu konsep dengan yang lain, menyimpulkan basil percobaan, dan kegiatan psikis yang lain.

Seperti yang telah dibahas di depan bahwa belajar iu sendiri adalah akivitas, yaitu aktivitas mental dan emosional. Bila ada siswa ) yang duduk di kelas pada saat pelajaran berlangsung, akan tetapi mental emosionainya tidak terlibat akif didalam situasi pembelajaran itu, Pada hakikamya siswa tersebut tidak ikut belajar.

Oleh karena itu guru jangan sekali-kali membiarkan ada siswa yang tidak ikut aktif belajar. Lebih jauh dari sekedar mengaktifkan siswa belajar, guru harus berusaha meningkatkan kadar aktifitas belaiar tersebut.

Kegiatan mendengarkan penjelasan guru, sudah menunjukkan adanya aktivitas belajar. Akan tetapi barangkali kadarnya perlu ditingkinkan dengan metode mengajar lain.

Sekali untuk memantapkan pemahaman anda tentang upaya meningkatkan kadar aktivitas belajar siswa, coba anda tetapkan salah satu pokok bahasan dari salah satu mata pelajaran yang biasa diajarkan. Silahkan anda rancang kegiatan-kegiatan belajar yang bagaimana yang harus siswa anda lakukan, supaya kadar aktivitas belajair mereka relatif tinggi.

Bila sudah selesai anda kerjakan, silahkan diskusikan deingan guru lain disekolah anda atau guru sesama peserta program Sekelompok siswa sedang asyik mengerjakan tugas kelompok, dalam pelajaran IPA. KeRhatannya mereka sangat sungguh-sungguh menerjakan tugas tersebut. Biasanya mereka belajar cukup mendengarkan ceramah dari guru.

Ketiga contoh diatas menggambarkan siswa yang belajar dengan penuh perhatian akan tetapi penyebabnya berbeda.

Contoh pertama, Rukiah belajar dengan penuh perhatian. Karena pelajaran tersebut memiliki kaitan dengan pengalamannya. Pelajaran tersebut ada kaitan dengan diri siswa. Pada contoh kedua, siswa belajar dengan penuh perhatian, karena guru mengajar dengan menggunakan alat peraga, (cara guru mengajar lain dan kebiasaannya)

Demikian pula contoh ketiga, siswa belajar dengan penuh perhatian Karena guru menggunakan metode yang bervariasi tidak hanya ceramah).

Dari uraian dan contoh diatas dapat disimpulkan, bahwa :

1. Belajar dengan permh perhatian pada pelajaran yang sedang dipelajari, proses dan hasilnya akan lebih baik.

2. Upaya guru memumbuhkan dan meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:

a. Mengaitkan pelajaran dengan pengalaman, kebutuhan, cita-cita, bakat atau minat siswa.

b. Menciptakan situasi pembelajaran yang tidak monoton. Umpamanya penggunaan metode mengajar yang bervariasi, penggunaan media, tempat belajar tidak terpaku hanya didalam kelas saja.

Coba anda pilih salah satu pokok bahasan dari salah satu mata pelajaran yang biasa anda ajarkan. Kemukakan upaya apa yang harus anda lakukan untuk:

1. Menarik perhalian siswa dengan cara mengailkan pelajaran tersebut dengan diri siswa (umpamanya dengan pengalaman mereka).

Menarik perhatian siswa dengan cara menciptakan situasi pembelajaran yang bervariasi (umpamanya dalam penggunaan metode mengajar)
Load disqus comments

0 comments